Warga Dusun Krajan Bancak adakan Tingkepan
InfoBancak - 13 Mei 2023. Tradisi tingkepan dilakukan pada saat tanaman padi di sawah mulai berbuah, dan tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas anugerah kesuburan padi dan harapan panen yang melimpah nantinya.
Di daerah-daerah tertentu, tradisi tingkepan yang dipraktikkan di wilayah Kab. Semarang kebanyakan hanya untuk padi yang telah memasuki usia kehamilan tujuh bulan, namun tidak demikian di wilayah Desa Bancak dan sekitarnya.Tradisi tandur tingkepa masih dilestarikan di kawasan ini. Tradisi tandur Tingkepan dilakukan pada saat tanaman padi mulai berbiji atau biasa disebut meteng.
Seperti yang dilakukan para petani dan masyarakat Dsn Krajan Bancak pada Sabtu (13/05/2023), kemarin mereka berkumpul dan melaksanakan doa bersama di Tlogo. Tlogo adalah wilayah yang berada di Dsn Krajan Bancak, yang konon dahulunya ditempat tersebut dipercayai ada mata air yang sangat besar. Karena mata air sangat besar yang dapat membahayakan wilayah desa Bancak. Yang konon dapat membuat Desa Bancak dapat tenggelam, mata air tersebut ditutup dengan kambing kendit (wedus Kendit) oleh sesepuh desa pada waktu itu.
Kegiatan tingkepan biasanya dilakukan di sawah dan melibatkan petani, pengelola kebun dan perangakat desa lainnya. Menunya nasi kendil berupa ikan asin kering (gereh), kelubani, telur goreng, Dawet dan banyak masakan tradisional yang biasa ditemukan di pasar tradisional. Namun juga sering dijumpai pada nasi tumpeng dan juadah (makanan tradisional) di pasar.
“Kami berdoa bersama kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa semoga tanaman yang sudah ditanam diberkahi sehingga mekar, panen subur, aman dan sehat untuk seluruh petani dan anggota keluarga,” ujar Adi Suprianto selaku Kepala Dusun Krajan Bancak. Salah seorang petani, Achmad Saefudin mengaku senang dengan tradisi yang sudah berlangsung lama. Selain memohon keselamatan kepada Tuhan, acara tersebut juga menjadi ajang berkumpulnya para petani dan masyarakat.
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin